2 Faktor Penyebab Tali Pusat Pada Janin Bisa Melilit
2 Faktor Penyebab Tali Pusat Pada Janin Bisa Melilit - Sebagai calon ibu memiliki kehamilan yang sehat merupakan harga mati. Tetapi, terkadang pada beberapa kasus kehamilan bisa mengalami masalah salah satunya tali pusat pada janin melilit atau terpelintir.
Tali pusat pada janin melilit bisa mengganggu aliran nutrisi dan zat gizi lainnya termasuk oksigen dari ibu ke janin. Jika masalah ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama tentu saja bisa mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu bahkan jika tali pusat melilit dan terpelintir cukup parah sangat berisiko mengakibatkan kematian janin.
Ada 2 faktor penyebab tali pusat pada janin bisa melilit:
Volume cairan Amnion banyak
Cairan amnion atau dalam bahasa Indonesia disebut air ketuban yang jumlahnya sangat banyak bisa menjadi faktor risiko tali pusat pada janin melilit. Cairan amnion memiliki fungsi sebagai pelindung janin agar terhindar dari benturan juga menjaga temperatur di dalam rahim.
Cairan amnion diproduksi selama proses kehamilan dengan volume bisa mencapai 750 ml - 800 ml di kehamilan usia 34 minggu. Selanjutnya pmbentukan cairan amnion akan berkurang hingga sekitar 600 ml. Volume cairan amnion yang terlalu banyak membuat pergerakan janin jadi lebih bebas sehingga risiko tali pusat melilit cukup besar.
Psikologis pada ibu
Keadaan stres pada ibu juga berisiko mengakibatkan tali pusat pada janin melilit dan terpelintir. Saat stres tekanan darah menjadi tinggi dan hal yang sama juga terjadi pada janin. Kejadian ini membuat janin bergerak lebih aktif sehingga berisiko terjadinya lilitan pada tali pusat.
Untuk mencegah tali pusat pada janin melilit sangat dianjurkan periksa kehamilan secara rutin setidaknya ke Puskesmas untuk mengobservasi kondisi ibu dan janin. Itulah 2 faktor yang bisa menyebabkan tali pusat pada janin melilit - 2 Faktor Penyebab Tali Pusat Pada Janin Bisa Melilit.
Makanan Yang Bisa Jaga Berat Badan Tetap Ideal
 |
| Ilustrasi Tali Pusat Pada Janin |
Tali pusat pada janin melilit bisa mengganggu aliran nutrisi dan zat gizi lainnya termasuk oksigen dari ibu ke janin. Jika masalah ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama tentu saja bisa mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu bahkan jika tali pusat melilit dan terpelintir cukup parah sangat berisiko mengakibatkan kematian janin.
Ada 2 faktor penyebab tali pusat pada janin bisa melilit:
Volume cairan Amnion banyak
Cairan amnion atau dalam bahasa Indonesia disebut air ketuban yang jumlahnya sangat banyak bisa menjadi faktor risiko tali pusat pada janin melilit. Cairan amnion memiliki fungsi sebagai pelindung janin agar terhindar dari benturan juga menjaga temperatur di dalam rahim.
Cairan amnion diproduksi selama proses kehamilan dengan volume bisa mencapai 750 ml - 800 ml di kehamilan usia 34 minggu. Selanjutnya pmbentukan cairan amnion akan berkurang hingga sekitar 600 ml. Volume cairan amnion yang terlalu banyak membuat pergerakan janin jadi lebih bebas sehingga risiko tali pusat melilit cukup besar.
Psikologis pada ibu
Keadaan stres pada ibu juga berisiko mengakibatkan tali pusat pada janin melilit dan terpelintir. Saat stres tekanan darah menjadi tinggi dan hal yang sama juga terjadi pada janin. Kejadian ini membuat janin bergerak lebih aktif sehingga berisiko terjadinya lilitan pada tali pusat.
Untuk mencegah tali pusat pada janin melilit sangat dianjurkan periksa kehamilan secara rutin setidaknya ke Puskesmas untuk mengobservasi kondisi ibu dan janin. Itulah 2 faktor yang bisa menyebabkan tali pusat pada janin melilit - 2 Faktor Penyebab Tali Pusat Pada Janin Bisa Melilit.
Makanan Yang Bisa Jaga Berat Badan Tetap Ideal
